Beruntung semalam sudah sempat berdiskusi dgn Mba Ling mengenai perjalanan di Bukittinggii,
plus dapat bonus peta jg dari Mba Ling mengenai spot-spot keren disini.
Sebelum berangkat, pastikan perut sudah diisi agar di perjalanan nanti tidak berperang waktu dgn cacing-cacing di perut hee, berhubung hari ini tepat di hari Imlek, dan mba Ling sudah memberitahukan kami sebelumnya bahwa tidak akan ada nasi di hari ini (hanya kue), tapiii! kuenya buaaanyyaaakkk banget! enak-enak pula!, apalagi risolesnya bray... kami sampai kalap hahaha
Setelah dirasa sdh amunisi sudah cukup memadai, petualanganpun di mulai!
Dengan menyusuri tangga di kampung cina sambil bergurau canda dengan anak-anak kecil yg kebetuan jg sedang berjalan disana sungguh membuat hidup terasa.. aaaahhh alangkah hidup ini hanya kesia-siaan belaka jika diisi dengan keluhan saja, lebih baik seperti mereka yang tetap tertawa bergembira hehe
Tidak berselang lama berjalan kaki (sekitar 10 menit dari penginapan) sampailah kami di tujuan pertama, "Taman Wisata & Margasatwa Kintanan"
Tiket masuk taman ini cukup terbilang murah, hanya sedikit merogehkan uang 8 ribu rupiah dari dalam kantong, kita sudah puas berkeliling didalam.
Waktu itu suasana di dalam taman masih terbilang sepi, karna kami jg mungkin terlalu pagi datang kesini hehe
Ditaman ini kita dapat melihat hewan-hewan yg di selamatkan nasibnya tapi jg dapat mencoba pakaian adat Khas Sumatera dan berfoto di duplikat Rumah Adat Baanjuang.
Eits bukan hanya ini saja, Taman Wisata Kintanan ini adalah pintu menuju Benteng Fort De Kock (benteng tua peninggalan zaman Belanda) melalui jembatan Limpapeh,
Eits bukan hanya ini saja, Taman Wisata Kintanan ini adalah pintu menuju Benteng Fort De Kock (benteng tua peninggalan zaman Belanda) melalui jembatan Limpapeh,
Melalui jembatan Limpapeh ini kita dapat melihat Kota Bukittingi, Jam Gadang dan juga Gunung Singgalang atau Gunung Merapi (sy lupa tepatnya yg mana) lurus kedepan dalam satu arah.
Didalam area benteng fort de kock masih tersimpan menara-menara lama peninggalan belanda, area disinipun terbilang asri, enak di buat wisata keluarga.
Berselang cukup lama, akhirnya waktu sudah menunujkkan waktunya isi amunisi, segera kami keluar dari area taman berjalan menyusuri Pasar ateh (atas) yg terkenal menjual nasi Kapau khas Bukittinggi,
Sempat heran di area ini, yang saya dgr pasar ateh terkenal dgn sulaman & makanan khas Bukittinggi, tetapi sesampainya disini kami heran, karna jelas terpampang tulisan besar bertuliskan "Pusat Batu Akik" kalau tidak salah! sempat berpikir apakah kami tersasar atau bagaimana hehe.
Tapi kebingungan akan tetap jadi kebingungan kalau kami tidak sambil bertanya dengan masyarakat sekitar, muter-muter sambil bertanya dimanakah letak warung nasi kapau Uni Lis yang terkenal enak itu, ternyata letaknya memang agak di ujung sedikit, kalau tidak jeli mungkin agak susah melihat warung tersebut.
Ada perbedaan antara Nasi Kapau dengan Nasi Padang, kalau nasi Kapau bumbunya itu sdh di tumis semua dan cara penghidangannyapun lgsg di sajikan di piring setelah kami memilih lauk yang diinginkan, sedangkan Nasi Padang tidak, dan cara penyajiannya dgn cara di hidangkan semua lauk di atas meja dan kitalah yang mengambilnya sendiri. yang lebih jelas lagi mungkin harga Nasi Padang lebih mahal dari Nasi Kapau hehe.
Untuk menikmati sepiring Nasi Kapau kami menghabiskan 60 ribu rupiah untuk berdua, termasuk lama mahal untuk kantong backpacker seperti kami ini hehe.
Uni Lis sang pemilik Warung |
Sudah kenyang lanjut lagii brayyyy hehehe
Lanjutnya di part 2 nanti ya..
Soalnya udh kepanjangan nih ceritanya ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar