Jumat, 05 Februari 2016

Jalan-jalan Tipis (Chapter 1)

Baru sempat cuap-cuap sekarang karna baru bisa move on hehe

Seperti biasa saya berusaha menghabiskan hari libur sy yang panjang itu dengan jalan-jalan tipis-tipis alias low budget tapi happy,
Untuk jalan-jalan tipis kali ini kami berencana mencoba explore goa batu gelap yang terletak di Desa Separi, Desa Separi lebih tepatnya berjarak kurang lebih 1 jam dari Kota Samarinda tapi masih masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara, tapi jika di tambah perjalanan dari Kota Handil bisa memakan waktu kurang lebih 4 jam hehe
Awalnya kami pikir hanya kurang dari 10 org yang ikuti, tapi saat hari H ternyata ada 17 orang keseluruhan belum termasuk makhluk astralnya hahaha

Jauh-jauh hari sdh kami infokan ke grup Samarinda Backpacker untuk rencana tersebut, tgl 23/01/16 kami mepo di masjid suryanata (lagi-lagi sy lupa nama masjidnya ^^) jam 12 mendekati waktu sholat dhuhur, setelah selesai sholat rencananya bisa langsung berangkat ke TKP.
Saya sgt antusias untuk perjalanan kali ini, karna perjalanan kali ini mempertemukan saya kembali dengan teman-teman dari Bontang yang terakhir bertemu sekitar setahun yang lalu, rasa rindu akhirnya tersampaikan juga #eeeeaaaaaaaaa

Tepat Setelah waktu ashar sekitar pukul 4n kami tiba di TKP (di gerbang perkampungan),
jujur dari kami semua tak ada satupun yang pernah sebelumnya ke goa batu gelap, kami hanya berandalkan bertanya dgn orang-orang sekitar, cukup menyenangkan bukan!
Setelah di rasa cukup jelas bertanya, kami lanjutkan perjalanan sampai pos terakhir kami dapat memarkir kendaraan kami, awalnya karna melihat medan yang cukup licin kami sempat berpikir untuk memarkir kendaraan kami di depan rumah warga saja, tapi itu tak mengurungkan niat kami untuk ttp lanjut memarkir motor sampai di pos terakhir, dan ternyata pos terakhir (untuk motor) tepat di depan mulut goa batu gelap pertama, yeay semangat kami semakin membara.
Dari sini kami harus melanjutkan perjalanan kembali dengan berjalan kaki sekitar kurang dari setengah jam, karna ternyata memang sdh dekat sekali untuk mencapai pos perkemahan.
Sebelumnya kami jg sdh bertemu juru kunci Pak Abdillah untuk meminta izin sekaligus wejangan untuk kami para pemuda-pemudi yang egonya masih tinggi hehe
Selanjutkan kamipun melanjutkan perjalanan kembali, tapi hanya sebagian, sebagiannya lagi termasuk saya menunggu 1 teman yang berangkat dari tenggarong menyusul belakangan,
Ya selagi menunggu hujanpun datang menyapa kami, membuat kami akhirnya berteduh di mulut goa sambil makan sanggar cempedak buatan mba Windi hehe
Karna lumayan agak lama, maka kami memutuskan menunggu sambil berjalan pelan agar kami tak kemalaman jg sampai di pos camp, Dan berhenti kembali ketika kami melihat sungai kecil, yaaa lumayanlan bisa cuci-cuci kaki.
Penampakkan kami yang Berjalan belakangan hee
Dari pojok kiri itu saya, kemudian yang di atas (Peace hand) itu Bang Fredy, di bawah itu Umay, kemudian mas Agus & mba Windi

Beberapa seling waktu berlalu akhirnya tibalah mas Agus Octa yang kami tunggu, tak lama setelah sesi perkenalan kamipun melanjutkan perjalanan kembali,
Akhirnya sampailah jg kami di pos camp, setibanya disana kami tak langsung mendirikan tenda karna kami harus kembali meminta wejangan dari sesepuh Pak Abidin, setelah dirasa cukup untuk berbagai macam wejangan kamipun di tunjukkan dimana lokasi kami dapat mendirikan tenda.
Yap.. tepat di depan pintu goa kami boleh mendirikan tenda kami, karna hanya boleh disitu untuk mendirikan tenda hahahha

Kami buru-buru mendirikan tenda karna waktu semakin petang, selesainya mendirikan tenda kamipun bersiap untuk menyapa sang maha kuasa terlebih dahulu, ini penting ya, catet!
Sehebat apapun kamu, tapi kalau itu saja malas, mau jadi apa nanti hehe

Malampun tiba, jreng-jreng....
Dari sebagian kami ada yang duduk-duduk santai, ada yang mencari kayu bakar, ada yang masak dan ada juga yang berniat uka-uka, kerjaannya bang fred dan mas agus,
tapi sayang mrka tidak terpuaskan malam itu hahaha *senyumlicik 
Karna saya tidak kuat untuk begadang, sekitar jam 10 atau jam 11n saya memutuskan untuk segera tidur, daripada saat kegiatan besoknya saya tidak bisa bangun hehe
Sementara yang lain masih betah berkumpul melingkari api unggun sembari memainkan game lempar tanya,
yang mendapatkan kopi sachet lemparan akan memperbolehkan 2 orang untuk memberikan pertanyaan kepadanya, termasuk pertanyaan menohok masa lalu hahaha

Mereka yang begadang sgt konsisten dgn waktu walaupun mrka tidur baru jam 2n, sementara kita ada kegiatan pagi, hebat yooo.. 2 jempol buat kalian guys :)

Setelah subuhan, kami melanjutkan sarapan dl mengisi tenaga sebelum explore goa,,
Karna kami ada 17 orang maka kami sepakat untuk membagi menjadi 2 kelompok agar saat masuk ke goa tidak terlalu rawan,
Saya masuk dalam kelompok sedang datang bulan bergelang kuning hahaha
(saya, mba windi, mba maryam, tom, mas octa, bang emir & abdi).
Yup, seperti biasa sebelum kami melanjutkan perjalanan, kami mendapat wejangan kembali dari juru kunci plus sekaligus melakukan ritual permisi pd hal-hal gaib yang dipercaya penunggu goa gelap.
Saya pikir bukan hal percaya atau tidak percaya, tapi saya menyakini akan kebenaran bahwa kita di dunia ini bukan hanya manusia yang hidup di bumi, tapi jg ada makhluk astral lainnya yang bisa di sebut jin.



Next chapter 2 ya guys...



Jumat, 24 Juli 2015

Hey Kamu....

Iya kamu..
Kamu yang pernah menemani hari-hariku dan memenuhi cerita hidupku dengan mimpi-mimpimu.

Apa kabarmu saat ini?
Apakah hatimu sedang baik-baik saja disana?
Dan apakah hari-harimu baik-baik saja disana?
Ku harap demikian baiknya.

Dulu,
Aku dan kamu tak terpisahkan satu dengan yang lain.
Bahkan sangat bisa membuat orang lain yang melihatnya sangat iri.

Tapi mengapa saat ini begitu berbeda, sangat berbeda!.
Tak saling menyapa,
Menatap matapun tidak.

Mengapa waktu begitu kejam pada kita,
Atau kitalah yg sangat kejam pada waktu ini.
Atau hanya aku yang telah sangat kejam pada kalian berdua.

Entahlah,, jawaban mana yang pantas untuk menjawabnya.

Hanya saja,
Dengarkan baik-baik apa yang sedang aku pikirkan saat ini.
Terkadang aku iri, bahkan sangat iri pada dinginnya embun pagi, pada hangatnya sinar mentari.
Mereka tak selalu hadir, bahkan kadang tak hadir dalam hari-harimu,
Tapi mereka selalu saja mendapatkan tempat terbaik dalam hidupmu.

Berbeda dengan keberadaanku saat ini di hidupmu.


Selasa, 10 Maret 2015

Kala itu (Intemezo)

Kala itu aku pernah berjalan di gemerlapnya malam,
Malam yg begitu indah, penuh dengan sejuta mimpi yg selalu bisa ku jadikan harapan luas,
Malam yg selalu tak pernah menampakkan kepekatannya,
Malam yg membuatku seakan hidup ini akan selalu baik-baik saja,
Perjalanan yg selalu ujungnya terasa masih sangat jauh, dan bahkan tak pernah terlintas bahwa di ujung sana sesuatu sedang menungguku.
Membayangkannya saja aku tak pernah punya nyali yg cukup!

Hingga tibalah kita di penghujung jalan itu.
Penghujung jalan yg ternyata memiliki duri yg sangat teramat tajam.
Yg tak pernah ku sangka bahwasanya bintang-bintang itu menampakkan wujud aslinya.
Terjatuh aku tak miliki kekuatan,
Entah apa yg tak bisa ku bayangkan akan terjadi seperti itu.
Terjatuh aku pikirku di jurang yg sangat dalam.
Hampir gila aku menanggung beban itu, beban yg harusnya adalah mimpi indah tetapi berubah menjadi mimpi yg sangat buruk sekali.
Entah apa yg tak pernah kau pikirkan,
Hingga tega hatimu memperlakukan org yg selama itu mempercayaimu.
Entah apa yg selalu aku bayangkan mengapa itu bisa terjadi.

Apakah hayalanku yg terlalu tinggi?
Apakah tidak pernahkah kau pikirkan akan nasibku ini?
Aku, lebih memilih untuk di tinggal mati saja! Daripada harus menanggung beban seperti dulu itu.
Kau mengerti itu?
Apakah kau paham maksudnya?
Aku rasa TIDAK!

Tapi!..
Yah! Itulah hidup,
Disaat aku hampir benar-benar ingin mati, Seakan ada setitik bintang yg memberiku keyakinan.
Keyakinan bahwa dengan-NYA seluruh hidupku akan baik-baik saja.
Yg dengan-NYA aku tak perlu merasa takut akan terjatuh lagi.
Yg dengan-NYA sll membuatku merasa ttp di gemerlapnya malam.

Day 2 Trip to Sumbar (Bukittinggi - Part 1)

Bukitinggi 19 Feb 15,

Beruntung semalam sudah sempat berdiskusi dgn Mba Ling mengenai perjalanan di Bukittinggii,
plus dapat bonus peta jg dari Mba Ling mengenai spot-spot keren disini.

Sebelum berangkat, pastikan perut sudah diisi agar di perjalanan nanti tidak berperang waktu dgn cacing-cacing di perut hee, berhubung hari ini tepat di hari Imlek, dan mba Ling sudah memberitahukan kami sebelumnya bahwa tidak akan ada nasi di hari ini (hanya kue), tapiii! kuenya buaaanyyaaakkk banget! enak-enak pula!, apalagi risolesnya bray... kami sampai kalap hahaha

Setelah dirasa sdh amunisi sudah cukup memadai, petualanganpun di mulai!
Dengan menyusuri tangga di kampung cina sambil bergurau canda dengan anak-anak kecil yg kebetuan jg sedang berjalan disana sungguh membuat hidup terasa.. aaaahhh alangkah hidup ini hanya kesia-siaan belaka jika diisi dengan keluhan saja, lebih baik seperti mereka yang tetap tertawa bergembira hehe

Tidak berselang lama berjalan kaki (sekitar 10 menit dari penginapan) sampailah kami di tujuan pertama, "Taman Wisata & Margasatwa Kintanan"


Tiket masuk taman ini cukup terbilang murah, hanya sedikit merogehkan uang 8 ribu rupiah dari dalam kantong, kita sudah puas berkeliling didalam.
Waktu itu suasana di dalam taman masih terbilang sepi, karna kami jg mungkin terlalu pagi datang kesini hehe
Ditaman ini kita dapat melihat hewan-hewan yg di selamatkan nasibnya tapi jg dapat mencoba pakaian adat Khas Sumatera dan berfoto di duplikat Rumah Adat Baanjuang.


Eits bukan hanya ini saja, Taman Wisata Kintanan ini adalah pintu menuju Benteng Fort De Kock (benteng tua peninggalan zaman Belanda) melalui jembatan Limpapeh,


Melalui jembatan Limpapeh ini kita dapat melihat Kota Bukittingi, Jam Gadang dan juga Gunung Singgalang atau Gunung Merapi  (sy lupa tepatnya yg mana) lurus kedepan dalam satu arah.
Didalam area benteng fort de kock masih tersimpan menara-menara lama peninggalan belanda, area disinipun terbilang asri, enak di buat wisata keluarga.

Berselang cukup lama, akhirnya waktu sudah menunujkkan waktunya isi amunisi, segera kami keluar dari area taman berjalan menyusuri Pasar ateh (atas) yg terkenal menjual nasi Kapau khas Bukittinggi, 
Sempat heran di area ini, yang saya dgr pasar ateh terkenal dgn sulaman & makanan khas Bukittinggi, tetapi sesampainya disini kami heran, karna jelas terpampang tulisan besar bertuliskan "Pusat Batu Akik" kalau tidak salah! sempat berpikir apakah kami tersasar atau bagaimana hehe.
Tapi kebingungan akan tetap jadi kebingungan kalau kami tidak sambil bertanya dengan masyarakat sekitar, muter-muter sambil bertanya dimanakah letak warung nasi kapau Uni Lis yang terkenal enak itu, ternyata letaknya memang agak di ujung sedikit, kalau tidak jeli mungkin agak susah melihat warung tersebut.
Ada perbedaan antara Nasi Kapau dengan Nasi Padang, kalau nasi Kapau bumbunya itu sdh di tumis semua dan cara penghidangannyapun lgsg di sajikan di piring setelah kami memilih lauk yang diinginkan, sedangkan Nasi Padang tidak, dan cara penyajiannya dgn cara di hidangkan semua lauk di atas meja dan kitalah yang mengambilnya sendiri. yang lebih jelas lagi mungkin harga Nasi Padang lebih mahal dari Nasi Kapau hehe.

Untuk menikmati sepiring Nasi Kapau kami menghabiskan 60 ribu rupiah untuk berdua, termasuk lama mahal untuk kantong backpacker seperti kami ini hehe.
Uni Lis sang pemilik Warung
Sudah kenyang lanjut lagii brayyyy hehehe
Lanjutnya di part 2 nanti ya..
Soalnya udh kepanjangan nih ceritanya ^-^

Minggu, 08 Maret 2015

Day 1 Trip to Sumbar

Selagi otak masih fresh, sy sempatkan untuk menulis, wlpn dlm keadaan badan masih terasa habis di hajar masa hahaha.

Dan akhirnya perjalanan awal tahun yang ditunggu-tunggu telah tiba,
Tepat tanggal 18 februari 2015 akhirnya sy melakukan perjalan kembali, (pdhl baru akhr tahun 2014 sy baru melakukan perjalanan hehe).

Perjalanan kali ini sgt membuat sy sgt exited, bkn hanya ttg kemana saja tempat yg sy ingin datangi, tetapi dlm perjalanan sy kali ini, sy sgt ini bertemu dgn teman-teman lama juga.

Sekitar jam 4 subuh sy sdh keluar dari rumah menuju bandara, terlalu pagi memang! itu karna rumah sy tidak berdekatan dengan bandara yg dituju, terpaksa sy harus berangkat sepagi itu dari rumah, jg lantaran supir taxi yang sy tumpangi mendadak memberi kabar kalau keberangkatan taxi (angkutan umum L300 ala Handil) di majukan lantaran ada penumpang lain yg lebih awal keberangkatannya.

Tepat jam 7.00 pagi sy sampai di bandara Sepinggan Balikpapan,bkn langsung check in tapi sy langsung mencari toilet terdekat berhubung sdh menahan mules sejak keberangkatan hehe,

Alhamdulillah tidak ada kisah delay dlm penerbangan kali ini,
eits sebentar.. sy hmpir lupa menceritakan ttg pertemuan dengan Mba Lukluk (teman sekantor sy dl), tidak di sangka-sangka ternyata kita 1 pesawat dengan tujuan yg sama, nah! disinilah mungkin pepatah "jodoh itu tdk kemana" terbukti, walaupun sy tidak berbarengan check in, tapi ternyata waktu menunjukkan tmpt duduk saya, eh.. tepat di belakang mba Lukluk hahaha


Setelah panjang lebar ngobrol ngalor ngidul, becandaan kemana-mana, tibalah waktu keberangkatan kita (pukul 8.30)

TIng-tong tibalah di Bandara Soekarno Hatta - Jakarta.
Sesampainya di bandara segeralah sy menghubungi kawan backpacker sy kali ini, yupz kak Nia Ciki, alias Alysa Soebandono,, eh salah ding Alysa Stivanie Kania Damanik. hahaha
Selang beberapa menit dan bolak-balik karna bus damri yang di tumpangi kk Nia ini galau akan turun di mana bertemulah kita sesuai rencana.
Berhubung saat itu sdh menunjukkan jam perut harus diisini, berjalanlah kita untuk mencari tempat makan yang pas, jatuhlah pilihan kita di salah satu warung yang bertuliskan "Warung Soto Madura",
sedikit agak setengah hati sebenarnya mau makan di area bandara ini, karna hanya memesan nasi rawon & soto madura + teh manis anget sudah harus mengeluarkan budget 160k, uang segini mah klo untuk kalangan kami sdh bisa buat 2 hari hahahah
jadi sangat tidak disarankan untuk membeli makan di area bandara ya ^-^

Jam sudah menunjukkan saatnya check in, setelah selesai semua dgn urusan check ini, lanjutlah kita ke ruang tunggu.
Namun keberangktan yg semestinya pukul 13.10 harus didelay sekitar 90 menit kedepan (sekitar hampir jam stgh 3-anlah), tapi nggak apa-apa, jadi bisa liat samping kanan sambil observasi puluhan manusia disana hehe

Next, Alhamdulillah sampailah juga di bandara Minangkabau (Padang) sekitar pukul  4 sorean.
Sesampainya disana kita berdua bknnya cari angkutan tapi malah mencari tulisan Minangkabau di bandara, ya inilah salah satu kegiatan wajib yg harus kita lakukan. kalau dipikir memang kapan lagi coba kesini hehe,
ah tapi syg sekali tulisan itu mungkin hanya editan foto org-org saja di dunia maya, tp tetep dong foto di depan bandara dengan bangunan khasnya itu hee


Setelah dirasa cukup puas berfoto ria lanjutlah kita menuju travel ke Bukittinggi, awalnya kita berdua berencana estafet saja dari luar bandara, tapi karna waktu sdh cukup sore & arah menuju ke luar bandara itu cukup jauh jadi kita memilih naik travel saja, ongkos travel dari Bandara menuju kota Bukittinggi sekitar 70k (lgsg antar ke tempat tujuan), perjalanan di tempuh sekitar 3 jam, tapi karna melewati jalan berkelok-kelok & membuat sy mabuk kepayang perjalanan seperti terasa 5 jam lamanya hahaha
Dalam perjalanan, kami sungguh takjub subhanallah terhadap pemandangan yg disuguhkan pulau Sumatra Barat ini, kanan-kiri hijau menyejukkan mata & pikiran, tak lupa juga kami sempatkan bergurau canda dengan penumpang lainnya, sambil mencari informasi tentang keadaan di pulau ini hee
Dan akhirnya setelah sekian lama kepala & perut cukup di buat kelimpungan oleh banyaknya kelok, sampailah kita di pusat kota Bukittinggi.
Penginapan yg kita tempati (Hello Guest House) ternyata berada tepat di pusat kota.. hanya sekitar 5 menit dari ikon "Jam Gadang", dan lingkungan sekitar penginapan kita terbilang sangat aman untuk para pelancong seperti kami ini.
Saat masuk keruang reservasi, sang pemilik sudah tau nama saya (sempat geer duluan) tpi ternyata kalau dipikir-pikir gimana Mba Ling sdh tau nama saya, ternyata pada hari itu hanya kami berdualah org lokal yang menginap disana, selebihnya ada turis mancanegara semua alias bule hehe.
Cukup murah menginap di Hello Guest House, permalamnya hanya ditarik biaya 150/day, cukup murah bukan untuk kami (karna masih bisa di bagi berdua lagi hee).
Setelah selesai dgn urusan check ini kamar, kami segera keluar menghirup udara Bukittinggi yg kami rasa sangat sejuk sekali walaupun di malam hari.
Seperti biasa masih dlm keadaan yg jelas membingungkan kami mecoba berjalan kesana kemari untuk sekedar perkenalan dgn kota ini, dan jatuhlah pilihan perut kita di salah satu warung kaki lima yang dekat dgn penginapan kami tadi.
Cukup menyenangkan duduk di warung kaki lima ini, karna disini selain bisa menikmati minuman hangat, kami jg bertemu dgn 2 backpacker luar (anna & candle) from england kalau tidak salah ingat hee
Mencoba memberanikan diri untuk menyapa mereka, ternyata mereka jg sgt welcome terhadap kami,
Obrolan dng anna & candle yg sangat singkat cukup membuktikan bahwa memang benar Indonesia adalah sepotong surga yg jatuh ke bumi, mrka sgt bangga bisa datang mencicipi makanan lokal & menikmati suguhan pemandangan yg luar biasa disini.

Karna waktu sdh cukup malam kami berpamitan dgn mrka berdua + bule (sepasang suami istri yang kami lupa berkenalan dgn mrka hee).

next lanjut day 2 ya,
karna sy hanya mengingat tidur stlh ini hehe

Sabtu, 20 Desember 2014

"Butterfly Effect"

Malam ini tiba2 aja pgn nulis sesuatu ttg yg bersangkutan dgn "Butterfly Effect" dari teori chaos,
Secara garis besar bkn ingin menjabarkan ttg apa itu, ato bagaimanakah butterfly effect itu sendiri. Hanya sj sy tertarik sekali dgn kutipan dr teori chaos tentang itu..
Kalau tidak salah begini kutipan kalimatnya :
"Kepakkan sayap kupu-kupu di Brazil bisa menimbulkan tornado di Texas."

Entah kenapa sy setuju sekali dgn kutipan diatas, bukan krna kupu-kupanya, tetapi dr makna yg terkandung di dlm kutipan tersebut.
Jika saya blg seperti itu kpd teman2 sy ataupun saudara sy, psti pertanyaan yg pertama kali terlontar adalah ini : "Kok bisa?."
Andai banyak org yg bisa berpikir sebaliknya dr kutipan yg sy ucapkan itu, mungkin sy tidak perlu panjang kali lebar menjelaskan makna lain dr kutipan tersebut hehe.
Sy tidak ingin lgsg bercerita ttg makna yg terkandung dr kutipan tersebut, tapi saya.. ya saya! Dengan sgt membenarkan kutipan dr teori chaos di atas.
Kenapa?
Karna bagi saya kepakkan sayap tersebut bisa sm saja dgn apa yg kita perbuat atau yg kita lakukan setiap saatnya, entah itu perlakuan besar ataupun kecil.
Malam ini sy baru sj mendengarkan cerita dr anak ex site manager di kantor saya, begini ceritanya..
Dahuku kala ada seorang mahasiswa kedokteran, mungkin dlm keadaan yg kritis (kantong susah atau keadaan yg lagi susahlah ya) meminta segelas air kepada ibu2 yg sederhana hidupnya, ternyata bukan hanya segelas air yg ibu itu berikan kpd mahasiswa tersebut, tetapi jg mempersilahkan mahasiswa tersebut masuk kedalam rumah dan memberikam mahasiswa tersebut roti dan susu. (Intermezo)
Hingga bertahun lamanya ketika ibu itu sedang berobat kesalah satu rumah sakit, dan ingin membayar obat yg di berikan, ternyata obat tersebut telah di bayarkan oleh seseorang yg ternyata adalah mahasiswa yg dl iya tolong.

Dr cerita diatas sy menangkap suatu makna yg indah sekali, sekecil apapun perbuatan kita, entah itu baik ataupun  buruk psti akan memberikan efek tertentu dlm hidup kita.
Sama halnya dgn kepakkan kupu-kupu dlm teori chaos tersebut, kepakkan dari kupu-kupu sekecil itupun pasti bisa menimbulkan efek dalam kehidupan kita.
Maka dari itu sahabat, igtlah baik & buruknya perlakuan kita terhadap org disekitar kita sll ada efeknya, entah itu balasan yg di berikan tuhan di dunia ataupun di akhirat nanti.

Rabu, 12 November 2014

Tentang Sebuah Kesukaan

Sebenarnya entah mau dikasih judul apa tulisan saya kali ini,
hanya saja saya berpikir tentang sesuatu yang di ibaratkan itu seperti sebuah lingkaran, mau kemanapun nggak ada ujungnya hehe :D

Entah kenapa sy sgt suka yang namanya travelling, mau itu dekat atopun jauh sy jabanin..
asal kantong dan waktu mendukung jg hahaha
Orang rumah sampai heran knp sy tidak bisa diam (aplgi ibu sy..)
mungkin secara sy anak perempuan, yg kebanyakan org berpikir "awas loh ntr ada apa"..
"ada apa-apa, apa sih?!"
ntr ada apa-apa itu kalau kita melakukan tindakan yang membuat "ntar ada apa-apa" itu bisa terjadi.
Tetangga sy pernah bertanya :
Tepatnya ky gini nih : "emang nggak dimarahin org tua apa jalan2 terus?"
ya saya jawab gini.. "enggak, org sy jalan2 jg nggak minta duit ke org tua! (dlm hati iya kalau anakmu minta duit buat jalan2 baru situ boleh marah) hahaha :D
Kalau untuk org tua sendiri sih mereka jg sebenarnya khawatir terhadap kesukaan sy ini, tpi seiringnya waktu merekapun mengerti ttg kesukaan saya ini.. karna mereka jg sebenernyapun suka jalan-jalan hahaha :D.

Dari jaman SMA smpk skrg sy suka bepergian kesuatu tempat yang menurut saya goodlah untuk di datengin, tpi seluruh indonesia emang good place loh ya! :), sy selalu berusaha menyisihkan uang jajan sy stiap bulannya bt hobi sy tersebut, karna jg i'm not rich people.. Jadi ya skrg go a head ajalah dgn bacpackeran hee.
Semakin hari semakin kesini kesukaan sy ini rupanya sdh mendarah daging di diri saya #essaaaahhh :D
Di otak tu rasanya pengen kemana terus gitu, smpk udh bisa ngayalin ke suatu tempat..
Terus klo udh dari mana gt, eh.. rasa-rasanya udh pgn buat rencana kemana lgi wkwkwk
Berasa jenuh bgt rasanya kalau nggak explore kemana geetoooh..
Apalagi kalau abis nonton film-film yang ceritanya ttg sebuah perjalanan, tambah kacau nih otak, berasa otak isinya cuma peta dunia hahaha.

Disisi lain sy melakukan perjalanan ini jg untuk menghargai diri sy sendiri, saya merasa diri saya memang pantas melakukan ini semua hohoho
Yups, sedikit egois memang.. tapi ya inilah saya.. seseorang yang hanya ingin melakukan apa yang saya sukai, daripada sy menjadi org yang munafik, mending jujur dari diri sendiri kalau sy memang begini :)