Seperti biasa saya berusaha menghabiskan hari libur sy yang panjang itu dengan jalan-jalan tipis-tipis alias low budget tapi happy,
Untuk jalan-jalan tipis kali ini kami berencana mencoba explore goa batu gelap yang terletak di Desa Separi, Desa Separi lebih tepatnya berjarak kurang lebih 1 jam dari Kota Samarinda tapi masih masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara, tapi jika di tambah perjalanan dari Kota Handil bisa memakan waktu kurang lebih 4 jam hehe
Awalnya kami pikir hanya kurang dari 10 org yang ikuti, tapi saat hari H ternyata ada 17 orang keseluruhan belum termasuk makhluk astralnya hahaha
Jauh-jauh hari sdh kami infokan ke grup Samarinda Backpacker untuk rencana tersebut, tgl 23/01/16 kami mepo di masjid suryanata (lagi-lagi sy lupa nama masjidnya ^^) jam 12 mendekati waktu sholat dhuhur, setelah selesai sholat rencananya bisa langsung berangkat ke TKP.
Saya sgt antusias untuk perjalanan kali ini, karna perjalanan kali ini mempertemukan saya kembali dengan teman-teman dari Bontang yang terakhir bertemu sekitar setahun yang lalu, rasa rindu akhirnya tersampaikan juga #eeeeaaaaaaaaa
Tepat Setelah waktu ashar sekitar pukul 4n kami tiba di TKP (di gerbang perkampungan),
jujur dari kami semua tak ada satupun yang pernah sebelumnya ke goa batu gelap, kami hanya berandalkan bertanya dgn orang-orang sekitar, cukup menyenangkan bukan!
Setelah di rasa cukup jelas bertanya, kami lanjutkan perjalanan sampai pos terakhir kami dapat memarkir kendaraan kami, awalnya karna melihat medan yang cukup licin kami sempat berpikir untuk memarkir kendaraan kami di depan rumah warga saja, tapi itu tak mengurungkan niat kami untuk ttp lanjut memarkir motor sampai di pos terakhir, dan ternyata pos terakhir (untuk motor) tepat di depan mulut goa batu gelap pertama, yeay semangat kami semakin membara.
Dari sini kami harus melanjutkan perjalanan kembali dengan berjalan kaki sekitar kurang dari setengah jam, karna ternyata memang sdh dekat sekali untuk mencapai pos perkemahan.
Sebelumnya kami jg sdh bertemu juru kunci Pak Abdillah untuk meminta izin sekaligus wejangan untuk kami para pemuda-pemudi yang egonya masih tinggi hehe
Selanjutkan kamipun melanjutkan perjalanan kembali, tapi hanya sebagian, sebagiannya lagi termasuk saya menunggu 1 teman yang berangkat dari tenggarong menyusul belakangan,
Ya selagi menunggu hujanpun datang menyapa kami, membuat kami akhirnya berteduh di mulut goa sambil makan sanggar cempedak buatan mba Windi hehe
Karna lumayan agak lama, maka kami memutuskan menunggu sambil berjalan pelan agar kami tak kemalaman jg sampai di pos camp, Dan berhenti kembali ketika kami melihat sungai kecil, yaaa lumayanlan bisa cuci-cuci kaki.